Dinsos Agam Gelar Seminar, Tokoh-tokoh Perang Kamang Kembali Diperkenalkan

    Dinsos Agam Gelar Seminar, Tokoh-tokoh Perang Kamang Kembali Diperkenalkan

    AGAM, - Dinas Sosial kembali gelar seminar Sejarah Perang di Kabupaten Agam yakni Perang Kamang di Aula Kantor Camat Kamang Magek, Rabu 8 Juni 2022.

    Dilansir dari Agam Media Center (AMC), Sekretaris Dinas sosial Kabupaten Agam Jatirman mengatakan seminar Perang Kamang merupakan seminar kedua yang digelar Dinas Sosial.

    “Dan sebelumnya juga dilaksanakan seminar Perang Manggopoh di Lubuk Basung tanggal 7 Juni 2022, ” ujarnya.

    Lebih lanjut disampaikannya, narasumber yang diundang untuk memberikan ilmu serta pelajaran mengenai sejarah perang tersebut merupakan sejarawan, akademisi Unand Padang dan UIN Imam Bonjol Padang.

    “Untuk itu dari seminar ini diharapkan masyarakat dapat memperlajari lebih mendalam Perang Kamang dalam rangka Peringatan Perang Kamang yang akan diselenggarakan pada tanggal 15 Juni mendatang, ” katanya.

    Ia menjelaskan sasaran yang yang ingin dicapai melalui seminar ialah memperdalam pemahaman dan saling mengenal tokoh-tokoh pahlawan Perang Kamang.

    Bupati Agam melalui Asisten Setda III Kabupaten Agam Administrasi Umum, Andrinaldi mengatakan Perang Kamang sesungguhnya merupakan perlawanan rakyat Sumatera Barat sebagai bentuk penentangan terhadap penerapan pajak (belasting) kepada masyarakat oleh pemerintah kolonial Hindia-Belanda.

    “Puncak penolakan masyarakat Sumatera Barat atas penerapan pajak tersebut terjadi pada tanggal 15 Juni 1908, ” ujarnya.

    Lebih lanjut disampaikannya, rentang waktu membuat kita semakin jauh dari Peristiwa Perang Kamang, meskipun waktu berjalan semakin jauh meninggalkan masa periode perjuangan tersebut, kita tidak boleh lupa sejarah Perang Kamang.

    “Oleh sebab itu, terus pelihara sejarah tersebut dan wariskan dari generasi ke generasi, ” katanya.

    Pihaknya meminta agar kegiatan peringatan Perang Kamang yang kita laksanakan setiap tanggal 15 Juni bukan hanya menjadi kegiatan seremonial saja.

    “Untuk itu kita harus memikirkan bagaimana kegiatan-kegiatan yang lebih aplikatif, bukan hanya seminar tapi juga mengajarkan dan meceritakan sejarah kepada generasi muda kita, " ujarnya.(**)

    Afrizal

    Afrizal

    Artikel Sebelumnya

    120 Pelaku UMKM di Tanah Datar Ikuti Pelatihan...

    Artikel Berikutnya

    Puti Maua Agam Mati Saat dalam Proses Rehabilitasi

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Nagari TV, TVnya Nagari!
    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    Hendri Kampai: Merah Putih, Bukan Abu-Abu, Sekarang Saatnya Indonesia Berani Jadi Benar
    Hendri Kampai: Swasembada Pangan dan Paradoks Kebijakan
    Hendri Kampai: Negara Gagal Ketika Rakyat Ditekan dan Oligarki Diberi Hak Istimewa

    Ikuti Kami