TANAH DATAR - Pemilihan Umum serentak pertama kali akan berlangsung pada tahun 2024 mendatang. Pemerintah mendorong semua pihak untuk menciptakan Pemilihan Presiden, Pemilihan Legislatif dan Pemilihan Kepala Daerah secara damai.
Dosen Universitas Ekasakti Padang, Musfi Yendra menginatkan pemilih pemula perlu mendapatkan edukasi politik di tengah membanjirnya arus informasi di media sosial dan platform digital lainnya.
Menurut Musfi Yendra, edukasi politik kepada pemilih pemula memiliki arti penting karena kebanyakan pemilih pemula merupakan generasi yang menerima pendidikan politik melalui konten media sosial yang dipublikasikan tanpa filterisasi.
“Berbagai macam narasi menyambut pesta demokrasi tersebut membanjiri berbagai platform media digital. Jangan lupa di pemilu 2024 ini dari total 204.807.222 pemilih, menurut data KPU RI 33, 6% adalah pemilih pemula. Nah ini yang paling penting, bagaimana kita mengkomunikasikan, bagaimana kita mensosialisasikan makna Pemilu Damai itu, " ujarnya kepada indonesiasatu.co.id, Senin (28/08).
Baca juga:
Ilham Bintang: Ya Ampun, Presiden
|
Oleh karena itu, Dosen Fisipol itu menilai edukasi politik bagi pemilih muda akan membuat mereka tidak mudah terjabak dalam narasi politik yang berbau hoaks, ujaran kebencian dan memecah-belah. Apalagi, banyak pelajaran berharga dari kedua Pemilu sebelumnya yang rawan dengan politik identitas.
“Politik identitas bisa membuat Indonesia nyaris menjadi divided nation. Saya kira pengalaman itu menjadi bekal buat kita dalam menghadapi pemilu 2024, " ujarnya.
Baca juga:
5 Alasan Mengapa Anies Harus Jadi Presiden
|
Pengamat politik itu mengharapkan edukasi politik untuk pemilih muda akan mendorong mereka tidak terseret oleh arus informasi hoaks atau berita bohong yang berujung memberikan reaksi-reaksi yang menajamkan perbedaan-perbedaan. Menurutnya akan sangat baik jika para pemilih pemula bisa melewati Pemilu 2024 dengan kultur baru bagi politik Indonesia.
Edukasi politik bagi pemilih pemula yang di sampaikan Musfi merupakan rangkaian dalam pelaksanaan program KKN-PPM Universitas Ekasakti tahun 2023.
Ia juga menyamapikan, edukasi politik bagi pemilih pemula ini berkaitan dengan pengenalan tentang partai politik, pentingnya pemilu dan teknis cara warga negara menggunakan hak suara pada Pemilu tahun 2024 mendatang.
"Pemilih pemula adalah anak-anak kita berusia antara 17-21 tahun, yang akan pertama kali mengikuti Pemilu sebagai pemilih tahun 2024 mendatang. Mereka sangat perlu diberikan edukasi tentang apa itu partai politik, pentingnya mengikuti Pemilu dan bagaimana cara atau teknis nanti menggunakan hak suara, " katanya.
Menurut Musfi, penting memberikan pendidikan politik kepada anak-anak sejak dini karena begitu mudah bagi mereka untuk mendapatkan informasi melalui sosial media tentang isu-isu politik, kampanye caleg, wacana capres atau iklan partai politik.
"Saya tanya kepada anak-anak, jika disebut kata politik apa yang anda pikirkan? Ada yang menjawab korupsi, politik uang, mencoblos, menipu rakyat. Saya kaget juga ternyata anak-anak kita mulai melek dengan politik. Tapi harus ada edukasi yang benar dengan pendampingan, agar politik tidak dianggap sesuatu yang negatif bagi generasi muda, " ungkap Musfi, yang juga putra Tanah Datar ini.
Di Nagari Sabu terdapat 2070 warga yang terdaftar sebagai daftar pemilih tetap pada Pemilu tahun 2024, dan sekitar 70 orang di antaranya merupakan pemilih pemula.
Program edukasi politik bagi pemilih pemula di Nagari Sabu ini tidak hanya diikuti oleh para remaja dan mahasiswa, tapi juga kepala jorong dan panitia KPPS untuk Pemilu 2024 di nagari tersebut.
Plt Wali Nagari Sabu, Mustapa Kamal mengapresiasi program pengabdian masyarakat dalam pelaksanaan KKN Universitas yang dilakukan oleh mahasiswa di nagari Sabu.
Baca juga:
Tony Rosyid: Berebut Anies Baswedan
|
"Kami berterima kasih kepada mahasiswa KKN Unes selama satu bulan menjadi warga kami di Sabu ini. Begitu banyak kegiatan dan program yang diangkat mahasiswa, kami sangat terbantu. Apalagi dengan adanya edukasi politik bagi pemilih pemula ini, bisa memberikan pencerahan bagi anak-anak kami yang akan pertama kali mengikuti Pemilu tahun depan, " katanya. [JH]